2.
Berikut
penjelasan dari masing-masing basic link, horizontal cabel dan backbone cabel:
a) Basic Link adalah metode konfigurasi kabel yang sangat
dasar. Pada basic link tidak ada
konektor yang dipergunakan, dan titik pengukuran dimulai dekat tester lapangan
dan berakhir di dekat unit remote lapangan tester di ujung lain dari link. Oleh
karena itu, kabel di Basic link adapter adalah
bagian dari apa yang diukur dan dilaporkan. Ketika kita mengubah Dasar link adapter, Kita mungkin mendapatkan
hasil yang berbeda, yang sangat legal.
b) Horizontal kabel merupakan kabel yang
menghubungkan host/computer ke 1 wiring closet(antara cross – connect panel di
satu wiring closet). Secara struktur, sistem pengkabelan horizontal merupakan
sistem pengkabelan akan berjalan secara horizontal baik diatas lantai ataupun
di bawah atap sering menggunakansebagai 100 ohm, 4 pair, UTP, solid conductor
cable, ditentukan dalamstandart ANSI/TIA/EIA – 568 untuk komersial bangunan.
c) Backbone Cable merupakan sistem pengkabelan
yang digunakan menyediakan koneksi antara main distribution area, horizontal
distribution area, dan merupakan entrance area atau dapat juga diartikan
sebagai penghubung wiring closet satudengan wiring closet yang lain atau pusat
connection point. Sistem pengkabelan backbone terdiri dari kabel backbone, main
cross-connect, horizontal cross-connect, terminasi mekanikal, dan patch cord
(jumper) yang digunakan untuk koneksi silang backbone-to-backbone. Tipe cable
yang dapat digunakan yaitu dapat berupa kriteria 100 ohm UTP , 62.5/125 –
micron atau 50/125 – micron multimode fiber optic, atau 8.3/125 – micron
singlemode fiber optic
3.
Membangun
jaringan komputer 1 gedung, 4 lantai, dan setiap lantai memiliki 3 ruangan yang
mempunyai minimal 30 komputer.
a. Analisis
Kebutuhan
1) 5 router. 1 router sebagai router utama dan 4
router dipasang untuk setiap lantai.
2) 12 switch. Setiap lantai akan dipasang 3
switch dimana setiap switch merepresentasikan 1 ruang. Karena 1 lantai ada 3
ruangan, maka dibutuhkan 3 switch per lantai
3) 360 unit PC, dengan 90 PC setiap lantai dan 30
PC setiap ruangannya.
4) Kabel UTP.
5) Connector RJ-45.
6) Akses jaringan internet public.
b. Alokasi IP
Address
Pada perancangan ini akan dibuat 8
Jaringan dan dibutuhkan 30 host untuk masing-masing jaringan, maka diperoleh
seperti berikut:
8 jaringan = 2x
X = 3
Maka netmasknya menjadi /27 yaitu
11111111.11111111.11111111.11100000
255 . 255 . 255 . 224
255 . 255 . 255 . 224
Sedangkan host untuk masing-masing
jaringan
2n – 2 à 25 – 2 = 30 host
Sehingga
Jaringan 1 :
192.168.2.0 – 192.168.2.31
Jaringan 2 :
192.168.2.32 – 192.168.2.63
Jaringan 3 :
192.168.2.64 – 192.168.2.95
Jaringan 4 :
192.168.2.96 – 192.168.2.127
Jaringan 5 :
192.168.2.128 – 192.168.2.159
Jaringan 6 :
192.168.2.160 – 192.168.2.191
Jaringan 7 :
192.168.2.192 – 192.168.2.223
Jaringan 8 :
192.168.2.224 – 192.168.2.255
1)
Jaringan Backbone
Router utama
gedung akan membagi jaringan menjadi 8 jaringan utama, yaitu:
a. 192.168.1.2/30 (router utama ke router lantai
1)
-
192.168.1.1/30
(interface di router utama)
-
192.168.1.3/30
(interface di router lantai 1)
b. 192.168.1.35/30 (router utama ke router lantai
2)
-
192.168.1.34/30
(interface di router utama)
-
192.168.1.33/30
(interface di router lantai 2)
c. 192.168.1.66/30 (router utama ke router lantai
3)
-
192.168.1.67/30
(interface di router utama)
-
192.168.1.65/30
(interface di router lantai 3)
d. 192.168.1.99/30 (router utama ke router lantai
4)
-
192.168.1.98/30 (interface
di router utama)
-
192.168.1.97/30
(interface di router lantai 4)
e. 192.168.4.2/30 (router lantai 4 ke router
lantai 3)
-
192.168.4.2/30
(interface di router lantai 4)
-
192.168.4.1/30
(interface di router lantai 3)
f.
192.168.3.1/30
(router lantai 3 ke router lantai 2)
-
192.168.3.1/30
(interface di router lantai 3)
-
192.168.3.2/30
(interface di router lantai 2)
g. 192.168.2.1/30 (router lantai 2 ke router
lantai 1)
-
192.168.2.2/30
(interface di router lantai 2)
-
192.168.2.1/30
(interface di router lantai 1)
h. 192.168.5.1/30 (router lantai 1 ke router
lantai 4)
-
192.168.5.2/30
(interface di router lantai 4)
-
192.168.5.1/30
(interface di router lantai 1)
2)
Jaringan Setiap Lantai
a.
Jaringan di Lantai 1
Lantai 1
memiliki sebuah router (R1) yang membagi jaringan menjadi 3 segmen jaringan
dengan melakukan subnetting dengan netmask 255.255.255.224 atau /27 yang akan
menyediakan 30 host untuk setiap segmen jaringan. Jaringan yang terbentuk
adalah:
1) 192.168.2.0/27 (jaringan dari router lantai 1
ke ruangan 1).
-
192.168.2.32/27 (interface
di router lantai 1).
-
Alamat host yang
valid adalah 192.168.2.33/27 – 192.168.2.63/27.
2) 192.168.2.64/27 (jaringan dari router lantai 1
ke ruangan 2).
-
192.168.2.65/27
(interface di router lantai 1).
-
Alamat host yang
valid adalah 192.168.2.66/27 – 192.168.2.95/27.
3) 192.168.2.96/27 (jaringan dari router lantai 1
ke ruangan 3).
-
192.168.2.97/27
(interface di router lantai 1).
-
Alamat host yang
valid adalah 192.168.2.98/27 – 192.168.2.127/27.
b.
Jaringan di Lantai 2
Lantai 2
memiliki sebuah router (R2) yang membagi jaringan menjadi 3 segmen jaringan
dengan melakukan subnetting dengan netmask 255.255.255.224 atau /27 yang akan
menyediakan 30 host untuk setiap segmen jaringan. Jaringan yang terbentuk
adalah:
1) 192.168.3.0/27 (jaringan dari router lantai 2
ke ruangan 1).
-
192.168.3.32/27
(interface di router lantai 1).
-
Alamat host yang
valid adalah 192.168.3.33/27 – 192.168.3.63/27.
2) 192.168.3.64/27 (jaringan dari router lantai 2
ke ruangan 2).
-
192.168.3.65/27
(interface di router lantai 1).
-
Alamat host yang
valid adalah 192.168.3.66/27 – 192.168.3.95/27.
3) 192.168.3.96/27 (jaringan dari router lantai 2
ke ruangan 3).
-
192.168.3.97/27
(interface di router lantai 1).
-
Alamat host yang
valid adalah 192.168.3.98/27 – 192.168.3.127/27.
c.
Jaringan di Lantai 3
Lantai 3
memiliki sebuah router (R2) yang membagi jaringan menjadi 3 segmen jaringan
dengan melakukan subnetting dengan netmask 255.255.255.224 atau /27 yang akan
menyediakan 30 host untuk setiap segmen jaringan. Jaringan yang terbentuk
adalah:
1) 192.168.4.0/27 (jaringan dari router lantai 3
ke ruangan 1).
-
192.168.4.32/27
(interface di router lantai 1).
-
Alamat host yang
valid adalah 192.168.4.33/27 – 192.168.4.63/27.
2) 192.168.4.64/27 (jaringan dari router lantai 3
ke ruangan 2).
-
192.168.4.65/27
(interface di router lantai 1).
-
Alamat host yang
valid adalah 192.168.4.66/27 – 192.168.4.95/27.
3) 192.168.4.96/27 (jaringan dari router lantai 3
ke ruangan 3).
-
192.168.4.97/27
(interface di router lantai 1).
-
Alamat host yang
valid adalah 192.168.4.98/27 – 192.168.4.127/27.
d.
Jaringan di Lantai 4
Lantai 4
memiliki sebuah router (R2) yang membagi jaringan menjadi 3 segmen jaringan
dengan melakukan subnetting dengan netmask 255.255.255.224 atau /27 yang akan
menyediakan 30 host untuk setiap segmen jaringan. Jaringan yang terbentuk
adalah:
1) 192.168.5.0/27 (jaringan dari router lantai 4
ke ruangan 1).
-
192.168.5.32/27
(interface di router lantai 1).
-
Alamat host yang
valid adalah 192.168.5.33/27 – 192.168.5.63/27.
2) 192.168.5.64/27 (jaringan dari router lantai 4
ke ruangan 2).
-
192.168.5.65/27
(interface di router lantai 1).
-
Alamat host yang
valid adalah 192.168.5.66/27 – 192.168.5.95/27.
3) 192.168.5.96/27 (jaringan dari router lantai 4
ke ruangan 3).
-
192.168.5.97/27
(interface di router lantai 1).
-
Alamat host yang
valid adalah 192.168.5.98/27 – 192.168.5.127/27.
0 komentar:
Posting Komentar