Pages

Minggu, 29 Desember 2013

Analisis dan Desain Topologi Jaringan



Pengertian Topologi Jaringan
Topologi jaringan adalah suatu aturan atau cara untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer yang lainnya sehingga membentuk suatu jaringan. Topologi jaringan juga dapat didefinisikan sebagai gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen jaringan, yang meliputi Server, Workstation, Hub, dan pengkabelannya.

Dalam pemilihan topologi harus dipertembangkan pada beberapa faktor, hal ini akan mempengaruhi kualitas, efektivitas dan efisiensi juga, faktor-faktor tersebut diantaranya sebagai berikut :
1.      Biaya
2.      Kecepatan
3.      Lingkungan
4.      Ukuran
5.      Konektivitas



Jenis-Jenis Topologi Jaringan
a)      Topologi Bus

Pada topologi Bus semua komputer dihubungkan secara langsung pada media transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Kebel untuk menghubungkan jaringan ini biasanya menggunakan kebel koaksial.Setiap Server dan Workstation yang disambungkan pada Bus menggunakan konektor T (T-Connector). Pada kedua ujung kabel harus diberi Terminator berupa Resistor yang memiliki resistansi khusus sebesar 50 Ohm yang berwujud sebuah konektor, bila resistansi dibawah maupun diatas 50 Ohm, maka Server tidak akan bisa bekerja secara maksimal dalam melayani jaringan, sehingga akses User atau Client menjadi menurun. Sekarang ini, topologi bus sering digunakan backbone (jalur utama), dengan menggunakan kabel Fiber Optik sebagai media transmisi.
Karakteristik topologi bus :
·         Node-node dihubungkan secara serial sepanjang kabel dan pada kedua ujung kabel ditutup dengan terminator.
·         Sangat sederhana dalam instalasi karena hanya menghubungkan antar simpul saja.
·         Sangat ekonomis dalam biaya karena hanya dibutuhkan kabel dan konektor yang harganya tidak terlalu mahal.
·         Paket-paket data saling bersimpangan pada suatu kabel sehingga jika node yang dihubungkan semakin banyak, kinerja jaringan akan semakin turun karena sering terjadi tabrakan (collision).
·         Tidak diperlukan hub. Yang banyak diperlukan adalah Tconnector pada setiap Ethernet Card.
·         Masalah yang sering terjadi adalah jika salah satu node rusak, maka jaringan keseluruhan dapat down, sehingga seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.

Keunggulan topologi Bus:
1.      Layout kabel sederhana à instalasi relatif lebih mudah.
2.      Hemat kabel à biaya instalasi relatif murah
3.      Penambahan dan pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan

Kelemahan topologi Bus:
1.      Jika kabel utama (bus) putus à semua komputer tidak bisa saling berhubung
2.      Bila kabel utama sangat panjang à pencarian gangguan menjadi sangat sulit
3.      Kemungkinan akan terjadi tabrakan data (data collision) apabila banyak client yang mengirim  à menurunkan kecepatan komunikasi
4.      Keamanan data kurang terjamin
5.      Diperlukan repeater untuk jarak jauh



b)     Topologi Star

Pada Topologi jaringan Star, setiap Workstation dihubungkan dengan menggunakan alat penghubung terpusat atau yang disebut dengan konsentrator.Masing – masing Workstation tidak saling berhubungan. Jadi setiap Workstation yang terhubung ke konsentrator tidak akan dapat berinteraksi atau berkomunikasi sebelum konsentrator dihidupkan. Bila Konsentrator dimatikan, maka seluruh koneksi jaringan akan terputus. Bila dibandingkan dengan sistem topologi jaringan Bus, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana, hanya saja pada sistem ini membutuhkan konsentrator.
Pada topologi ini beban yang dipikul oleh konsentrator cukup berat, dengan demikian tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar. Hubungan antar Workstation akan dilakukan melalui peralatan yang disebut konsentrator, sehingga setiap Workstation dihubungkan dengan kabel jaringan ke konsentrator. Jadi, tidak ada hubungan kabel antar Workstation. Pada topologi Star, penambahan Workstation tidak akan mengganggu sistem yang sedang bekerja, tinggal menambah kabel dari Workstation ke konsentrator. Begitu pula jika salah satu Workstation kabelnya terputus atau terjadi kerusakan, maka tidak akan mengganggu Workstation lain yang sedang bekerja. Yang bertindak sebagai konsentrator dalah Hub dan Switch.
Karakteristik topologi Star:
·         Setiap node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (Hub)
·         Bila setiap paket data yang masuk ke hub di-broadcast ke seluruh node yang terhubung sangat banyak, maka kinerja jaringan akan semakin turun.
·         Sangat mudah dikembangkan sebab setiap node hanya terhubung secara langsung ke konsentrator.
·         Jika salah satu kartu ethernet rusak atau salah satu kabel pada terminal putus, maka keseluruhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi.

Keuntungan dari penggunaan Topologi Star:
1.      Cukup mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam jaringan
2.      Pusat dari jaringan star à tempat yang baik untuk menentukan diagnosa kesalahan dalam jaringan. 
3.      Apabila satu komputer yang mengalami kerusakan dalam jaringan à komputer tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan star
4.      Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan yang sama dengan hub yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda

Kekurangan dari penggunaan Topologi Star:
¡  Memiliki satu titik kelemahan, hub. kerusakan HUB à lumpuhnya seluruh link dalam jaringan à computer tidak dapat saling berkomunikasi
¡   Kegagalan pusat kontrol (simpul pusat) à memutuskan semua komunikasi
¡  Membutuhkan lebih banyak kabel

c)      Topologi Ring


Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk Loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian topologi ini memiliki kemampuan melakukan Switching ke berbagai arah Workstation. Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain adalah tingkat kerumitan jaringan rendah (sederhana). Topologi ini sering digunakan untuk jaringan yang luas pada satu kota dengan menggunakan media transmisi kabel fiber optik, misalnya untuk menghubungkan beberapa ISP pusat dan cabang dalam satu kota.
Karakteristik topologi Ring:
·         Node-node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel dengan bentuk jaringan seperti lingkaran.
·         Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus.
·         Paket-paket data dapat mengalir dalam satu arah sehingga tabrakan dapat dihindarkan.
·         Masalah yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu jika salah satu node rusak, maka seluruh jaringan tidak dapat berkomunikasi.

Keunggulan topologi Ring:
  Hemat kabel.
  lebih murah bila dibandingkan dengan topologi Star.
  Dapat melayani aliran lalu lintas data yang padat
  Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau kanan dari server
  Trasmisi data yang relatif sederhana seperti perjalanan paket data dalam satu arah saja.

Kelemahan topologi Ring:
1.      Sangat peka terhadap kesalahan jaringan.
2.      Sukar untuk mengembangkan jaringan, sehingga jaringan tersebut nampak menjadi kaku.
3.      Biaya pemasangan lebih besar.
4.      Kerusakan pada salah satu media pengiri à melumpuhkan kerja seluruh jaringan
5.      Paket data harus melewati setiap komputer antara pengirim dan penerimaàlebih lambat
6.      Pengembangan jaringan menjadi lebih kaku karena penambahan terminal atau node menjadi lebih sulit bila port sudah habis.

d)     Topologi Tree


Topologi Tree atau juga disebut sebagai topologi jaringan bertingkat.Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan susunan yang berbeda.Topologi Tree merupakan pengembangan dari topologi Star. Pada topologi Tree setiap tingkai atau Node akan dihubungakan pada pusat atau konsentrator (Hub atau Switch) yang berada pada awal Trafic rangkaian.
Pada dasarnya, topologi Tree merupakan gabungan dari beberapa topologi Star, sehingga keunggulan dan kelemahan dalam topologi ini hampir sama dengan topologi Star.


Karakteristik topologi Tree:
·         Dimulai dari satu titik yang disebut head-end. Dari head-end beberapa kabel ditarik menjadi cabang.
·         Pada setiap cabang terhubung beberapa terminal dalam bentuk bus atau dicabang lagi hingga menjadi rumit.

Keunggulan topologi Tree:
1.      Mudah dalam pengembangan jaringan.
2.      Mudah dalam mendeteksi kerusakan.
3.      Memungkinkan untuk memiliki jaringan point to point
4.      Mengatasi keterbatasan pada topologi star, yang memiliki keterbatasan pada titik koneksi hub.
5.      Topologi tree membagi seluruh jaringan menjadi bagian yang lebih mudah diatur
6.      mampu menjangkau jarak yang lebih jauh dengan mengaktifkan fungsi Repeater yang dimiliki oleh HUB.

Kelemahan topologi Tree:
1.      Jika salah satu konsentrator atau sentral Node mengalami kerusakan, maka sub-Node yang ada dibawahnya akan terganggu.
2.      Karena bercabang makadi perlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
3.      Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal dalamjaringan.
4.      Kabel yang digunakan menjadi lebih banyak sehingga diperlukan perencanaan yang matang dalampengaturannya, termasuk di dalamnya adalah tata letak ruangan.
5.      HUB menjadi elemen kritis.

e)      Topologi Mesh


Topologi Mesh merupakan topologi yang dibangun dengan memasang Link diantara semua Node. Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh atau Fully-Connected Mesh, yaitu sebuah jaringan dimana setiap Node terhubung langsung ke semua Node yang lain. Jumlah saluran atau Link yang harus disediakan untuk membentuk jaringan topologi Mesh adalah jumlah Node (Station) dikurang 1 (n-1, n = Jumlah Node). Misal, jika semua Node dalam jaringan terdapat 5 Node, maka setiap Node harus me-Link (menyambung) ke 4 Node lainnya.
Topologi Mesh biasanya digunakan pada ISP (Internet Service Provider) untuk memastikan bila terjadi kerusakan pada salah satu sistem komputer maka tidak akan mengganggu hubungan jaringan dengan sistem komputer lain dalam jaringan.
Karakteristik topologi mesh:
·         Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-peralatan yang ada.
·         Susunannya pada setiap peralatan yang ada di dalam jaringan saling terhubung satu sama lain.
·         Jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, maka akan sulit untuk mengendalikannya dibandingkan jika hanya sedikit peralatan yang terhubung.

Keunggulan topologi Mesh:
1.      Topologi Mesh memiliki tingkat Redundancy yang tinggi, jika terdapat satu Link yang rusak à suatu Node (Station) dapat mencari Link yang lainnya.
2.      Dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat tujuan.
3.      Data dapat dikirim langsung ke computer tujuan tanpa harus melalui computer lainnya
4.      Memiliki sifat Robust
5.      Mudah dalam proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.

Kelemahan topologi Mesh:
1.      Setiap perangkat harus memiliki I/O port à Butuh banyak  kabel à butuh banyak biaya.
2.      Instalasi dan konfigurasi lebih sulit karena komputer yang satu dengan yang lain harus terkoneksi secara langsung.
3.      Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.
TOPOLOGI
BIAYA INSTALASI
PENGGUNAAN KABEL
TINGKAT KEAMANAN
BENTUK TOPOLOGI
Star
Mahal
Boros
Tinggi
Konvergensi
Ring
Mahal
Hemat
Kurang
Ring
Bus
Murah
Hemat
Sedang
Single line
Mesh
Mahal
Boros
Sedang
Mesh
Tree
Menengah
Boros
Sedang
Backbone

0 komentar:

Posting Komentar